7 Tanda Warna Kotoran di Telinga: Apa yang Normal dan Berbahaya?
Jarangsakit.com – Kotoran di telinga secara alami terbentuk untuk melindungi telinga. Kotoran telinga, juga dikenal sebagai cerumen, berfungsi untuk mencegah kotoran dan benda asing lainnya masuk ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi. Kotoran di telinga dapat memiliki berbagai tekstur dan warna. Apa sebenarnya arti dari berbagai warna kotoran telinga ini?
Mengenal Warna Kotoran Telinga dan Teksturnya Pada dasarnya, telinga dapat membersihkan dirinya sendiri. Kotoran telinga yang sudah tua bergabung dengan sel kulit mati dan masuk ke dalam lubang telinga. Ternyata, tidak semua orang memiliki kotoran telinga yang sama. Warna dan bentuk kotoran di telinga juga bisa menunjukkan masalah kesehatan.
Sangat penting bagi Anda untuk memahami arti dari berbagai warna kotoran telinga.
1. Anak-anak memiliki kotoran telinga berwarna kuning pucat yang lembut.
Warna kotoran telinga ini adalah warna normal yang berubah menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia. Produksi kotoran telinga juga biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia.
2. Kotoran telinga berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur basah adalah normal
Orang Kaukasia dan Afrika biasanya memiliki ciri-ciri kotorangan telinga ini, yang disebabkan oleh mutasi gen yang membuat kotoran di telinga menjadi lebih basah. Namun, ini tidak menandakan gangguan pada telinga.
3. Kotoran telinga berwarna putih keabuan lebih kering daripada basah Sebelumnya disebutkan bahwa tekstur kotoran telinga basah normal. Namun, kotoran telinga kering tidak selalu merupakan hal yang tidak normal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keturunan etnis Asia Timur paling sering memiliki kotoran telinga berwarna putih keabuan dengan tekstur kering, yang juga termasuk ke dalam jenis kotoran telinga normal bagi sebagian etnis di seluruh dunia.
4. Kotoran telinga berwarna kuning kehijauan: Kotoran telinga berwarna kuning kecoklatan atau sedikit oranye masih merupakan jenis kotoran telinga biasa, tetapi mereka berbeda dari jenis kuning kehijauan.
Jika Anda mengalami gejala ini bersamaan dengan gejala lain seperti ketidaknyamanan pada telinga atau gatal pada telinga, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan). Warna kotoran telinga kuning kehijauan dapat merupakan indikasi infeksi pada telinga.
5. Kotoran telinga berwarna kemerahan: Warna kotoran telinga yang kemerahan dapat menunjukkan bahwa ada darah di dalam telinga Anda.
Kotoran telinga berwarna cokelat gelap dan merah dapat menunjukkan goresan atau cedera pada saluran telinga. Selain itu, kesalahan yang dilakukan saat mencoba membersihkan telinga seringkali menyebabkan kotoran berwarna kemerahan dan berdarah.
6. Kotoran telinga berwarna hitam: Kotoran di telinga dapat bertambah gelap dan menghasilkan kotoran telinga berwarna hitam.
Jika kotoran telinga berwarna hitam disebabkan oleh beberapa alasan, seperti masuknya benda asing ke telinga yang membuat kotoran terjebak di dalamnya atau penumpukan kotoran telinga yang berlebihan, hitam dapat dianggap sebagai warna kotoran telinga yang berbahaya, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti sakit telinga, pusing, dan masalah pendengaran.
7. Putih dengan tekstur cair: Kotoran telinga berwarna putih yang menyerupai nanah, cair, dan berbau dapat menunjukkan otitis eksterna atau otitis swimmer.
Kondisi ini dapat terjadi ketika pertahanan pada saluran telinga tidak dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau jamur dan reaksi alergi. Perlindungan ini biasanya bekerja lebih baik ketika telinga kering karena lembap membuat bakteri dan jamur tumbuh lebih cepat, yang memungkinkan infeksi.
Gejala lain otitis eksterna adalah kotoran telinga berwarna putih dan encer; kemerahan dan bengkak di bagian luar telinga dan saluran telinga; sakit di area yang bengkak; kulit bersisik, gatal, iritasi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gangguan pendengaran.
Cara Membersihkan Kotoran Telinga yang Aman: Warna kotoran telinga dapat menunjukkan masalah telinga tertentu; pada dasarnya, masalah ini dapat dicegah dengan merawat telinga dengan cara yang benar. Memilih metode membersihkan telinga yang aman adalah salah satu cara merawat telinga.
Jika kita terpaksa membersihkan telinga di rumah, ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan jika kita tidak mengunjungi dokter dan meminta bantuan dokter untuk membersihkannya sesuai dengan prosedur medis:
1. Menggunakan kain lembap: Menggunakan cotton bud dapat menyebabkan kotoran masuk ke dalam telinga lebih banyak.
Anda harus hanya membersihkan bagian luar telinga Anda dengan kain atau handuk hangat jika Anda ingin tetap menggunakan cotton bud.
2. Pelembut kotoran telinga: Anda dapat membeli obat tetes telinga di apotek untuk melembutkan kotoran telinga.
Kebanyakan obat tetes ini mengandung bahan-bahan seperti minyak mineral, gliserin, hidrogen peroksida, salin, peroksida, dan baby oil. Untuk memastikan produk aman untuk digunakan, ikuti petunjuk penggunaan yang tercantum pada kemasan. Jika terjadi efek samping, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan.
3. Menggunakan ear syringe Ear syringe adalah alat berbentuk suntikan yang digunakan untuk menyemprotkan air hangat atau larutan salin ke dalam telinga. Ini dapat lebih efektif jika Anda juga menggunakan produk pelembut kotoran selama 15 hingga 30 menit sebelum menggunakannya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Posting Komentar untuk "7 Tanda Warna Kotoran di Telinga: Apa yang Normal dan Berbahaya?"