Wajib Tahu, Mengenal Penyakit Osteoporosis Jenis,Gejala Dan Cara Pencegahanya


Mengenal Penyakit Osteoporosis Jenis,Gejala Dan Cara Pencegahanya 

Jarangsakit.com-Osteoporosis adalah penyakit terdapat pada tulang yang perlahan-lahan kehilangan kepadatannya, yang dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan rentan terjadi fraktur (patah tulang). Penyakit ini jarang memunculkan gejalanya dan baru diketahui saat penderitanya terjatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Osteoporosis tidak memandang usia, karena bisa saja dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita usia senja atau wanita yang telah memasuki masa menopause.

Penyakit osteoporosis disebabkan karena adanya penurunan kemampuan tubuh yang mengakibatkan berkurangnya massa tulang. Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya osteoporosis antara lain adalah usia, faktor genetik, gangguan hormon, pola hidup sehari-hari, pola makan, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Penyakit osteoporosis dapat menyebabkan risiko komplikasi seperti fraktur bisa memicu perdarahan, emboli, cedera kepala yang menyebabkan kematian. Mengingat bahwa osteoporosis sering tidak disadari penderita, dengan gejala yang tidak jelas, maka pencegahan merupakan hal yang terpenting untuk menghindari terjadi patah tulang. Pencegahan dini adalah mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D untuk pembentukan tulang sejak usia dini.

Untuk mengurangi risiko osteoporosis, harus diperhatikan pola hidup sehari-hari yang seimbang, termasuk pola makan yang mengandung vitamin D dan kalsium. Latihan penguatan otot-otot juga dapat membantu mengurangi risiko patah tulang. Pada kasus yang sudah terjadi patah tulang akibat osteoporosis, terapi bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki tulang tersebut.

Pada tahun 2050, diperkirakan angka patah tulang pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada wanita dan 3 kali lipat pada pria. Karena osteoporosis dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan mengurangi produktivitas masyarakat, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian secara bertahap.

Jenis Osteoporosis

Perbedaan antara osteoporosis minimal dan osteoporosis tingkat terletak pada kemampuan tulang untuk menahan beban dan mengurangi risiko patah tulang. Osteoporosis minimal merupakan gejala dini penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis, sedangkan osteoporosis tingkat adalah penyakit tulang yang mempunyai massa tulang yang rendah dan mikro arsitektur tulang yang tidak baik, yang dapat menyebabkan kerapuhan tulang.

Untuk mendiagnosis osteoporosis minimal, perlu dilakukan pemeriksaan kepadatan tulang dengan menggunakan DXA scan (dual energy X-ray absorptiometry), yang dapat mendeteksi kandungan mineral seperti kalsium di dalam tulang. Semakin tinggi angka kepadatan tulang, maka dapat dipastikan tulang penderita memiliki kualitas yang baik.

Gejala osteoporosis minimal tidak menimbulkan tanda-tanda fisik yang jelas hingga terjadi keropos atau keretakan pada usia senja. Namun, pada beberapa kasus, osteoporosis minimal dapat meningkatkan risiko patah tulang, yang dapat disebabkan oleh patah tulang yang lebih mudah terjadi karena tulang yang lemah.

Sebagai catatan, osteoporosis minimal tidak semakin mengalami gejala yang jelas terlihat, tetapi dapat meningkatkan risiko patah tulang jika tidak dikelola dini. Untuk mencegah osteoporosis minimal, perlu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari asupan karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah, serta makanan yang tinggi kalsium dan vitamin D. Olahraga secara rutin minimal tiga kali dalam seminggu juga penting untuk mengurangi risiko osteoporosis.

Osteoporosis minimal tidak memiliki gejala yang jelas terlihat, tetapi dapat meningkatkan risiko patah tulang jika tidak dikelola dini. Untuk mencegah osteoporosis minimal yang dapat berisiko terjadi osteoporosis, perlu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari asupan karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah, serta makanan yang tinggi kalsium dan vitamin D. Olahraga secara rutin minimal tiga kali dalam seminggu juga penting untuk mengurangi risiko osteoporosis.

Gejala osteoporosis minimal antara lain:

1. Sakit punggung: Sakit punggung yang disebabkan oleh patah tulang belakang atau patah tulang lainnya.

2. Postur tubuh membungkuk: Pada tulang punggung yang semakin membungkuk, penderita dapat mengalami nyeri atau sakit pada bagian tersebut.

3. Kehilangan tinggi badan: Penderita osteoporosis dapat mengalami pengurangan tinggi badan karena kehilangan massa tulang.

4. Sakit leher: Penderita osteoporosis dapat mengalami nyeri leher, yang dapat disebabkan oleh patah tulang pada bagian leher.

5. Rentan mengalami patah tulang: Penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang walaupun hanya karena benturan yang ringan.

Gejala osteoporosis tingkat antara lain:

1. Sakit punggung: Sakit punggung yang disebabkan oleh patah tulang belakang atau patah tulang lainnya.

2. Tulang punggung yang semakin membungkuk: Pada tulang punggung yang semakin membungkuk, penderita dapat mengalami nyeri atau sakit pada bagian tersebut.

3. Menurunnya tinggi badan: Penderita osteoporosis dapat mengalami pengurangan tinggi badan karena kehilangan massa tulang.

4. Postur tubuh membungkuk: Pada tingkat osteoporosis tingkat, penderita dapat mengalami postur tubuh yang membungkuk, yang dapat disebabkan oleh keretakan tulang.

5. Nyeri leher: Penderita osteoporosis dapat mengalami nyeri leher, yang dapat disebabkan oleh patah tulang pada bagian leher.

6. Rentan mengalami patah tulang: Penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang walaupun hanya karena benturan yang ringan.

Sebagai catatan, osteoporosis tingkat dapat meningkatkan risiko patah tulang, tetapi tidak semua penderita akan mengalami gejala yang jelas terlihat. Osteoporosis tingkat juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti usia, gangguan hormon, pola hidup sehari-hari, pola makan, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Pencegahan Terjadinya Osteoporosis

1. Berjalan: Berjalan adalah olahraga yang efektif untuk mencegah osteoporosis, karena ia memiliki efek positif terhadap tulang dan otot.

2. Latihan gym ball: Latihan gym ball dapat dilakukan dengan menggunakan bola ukuran besar sebagai tempat untuk push-up, sit-up, dan lain-lain.

3. Latihan keseimbangan dan kekuatan tulang: Latihan keseimbangan dan kekuatan tulang dapat dilakukan dengan menggunakan bola memiliki permukaan sempit, mudah menggelinding sehingga dapat membantu mengurangi risiko patah tulang.

4. Latihan multikomponen: Latihan multikomponen yang terdiri dari kombinasi dua atau lebih latihan yang berbeda dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.

Sebagai catatan, pada beberapa kasus, penderita osteoporosis dapat mengalami patah tulang walaupun hanya karena benturan yang ringan. Jadi, melakukan olahraga secara teratur dan menjaga gaya hidup sehat dapat membantu mencegah osteoporosis.

Pengobatan osteoporosis bertujuan untuk mencegah terjadinya patah tulang atau tulang retak. Berikut ini cara mengobati osteoporosis:

1. Pemberian obat: Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meningkatkan kepadatan tulang, seperti bifosfonat, antibodi monoklonal, teriparatide, dan abaloparatide.

2. Pemberian hormon: Terapi hormon estrogen dapat dilakukan untuk wanita yang telah memasuki masa menopause yang memang rentan mengalami osteoporosis.

3. Pemberian vitamin D dan kalsium: Pemberian suplemen vitamin D dan kalsium memiliki fungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah terjadinya keretakan.

4. Olahraga: Lakukan olahraga teratur dan aktif bergerak untuk membantu mengurangi risiko osteoporosis.

5. Pencegahan: Hindari kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan tertentu, dan masalah gizi yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Sebagai catatan, pengobatan osteoporosis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan obat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan setiap penderita.

Olahraga yang efektif untuk mencegah osteoporosis adalah olahraga weight-bearing, yaitu olahraga dengan gerakan melawan gravitasi dalam posisi berdiri tegak. Beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis antara lain:

Tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis antara lain:

1. Sage merah: Tanaman yang digunakan sebagai obat herbal yang efektif untuk mengobati osteoporosis.

2. Paku ekor kuda: Tanaman obat herbal yang bisa membantu mengatasi osteoporosis.

3. Kedelai: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

4. Kacang gude: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

5. Kacang kekara: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

6. Seledri: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

7. Daun sendok: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

8. Daun baru cina: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

9. Biji bunga matahari: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis

10. Gandarusa: Tumbuhan obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

Sebagai catatan, pengobatan osteoporosis secara alami tidak terlalu efektif jika tidak disertai dengan pengobatan konvensional seperti obat-obatan dan terapi hormon.

Posting Komentar untuk "Wajib Tahu, Mengenal Penyakit Osteoporosis Jenis,Gejala Dan Cara Pencegahanya "